Archives

0

Hymne TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH

Unknown Kamis, 21 April 2011
Hymne TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH

Perguruan Tapak Suci tumpuan generasi
Ciptakan insan terpercaya
Berfungsi sebagai da'i dengan olahraga serta beladiri

Majulah, majulah
Tapak Suci Jaya

Perguruan Tapak Suci penarik generasi
Cintai seni beladiri budaya bangsa kita
Dasar landasannya bisa dijalankan

Iman dan akhlaqnya
Memancar di dada
0

Mars TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH

Unknown

Mars TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH

Cipt . A. Mukhlas, MA
D = 1 4/4 Bersemangat

Baju serta claana merah tampaknya gagah
Tapak Suci Putera Muhammadiyah
Dengan Iman serta Akhlak
Tapak Suci menjadi kuat


Mengabdi kepada Allah Bangsa dan Negara
Membela keadilan merata
Cinta damai dan kasih sayang
Utamakan persaudaraan

Reff :
Bina olahraga sebagai sarana
Temu krida antar pemuda
Walaupun berbeda namun satu jua
Dibawah panji Islam mulia
2x

Setia serta paatuh menjalankan ibadah
Tapak Suci Putera Muhammadiyah
Dengan ikhlas serta percaya
Kepada diri sendiri

Bersama tapak suci kubawa dan amalkan
Islam agama allah nan suci
Dengan iman nyinar di dada
Kusebarkan islam didunia

Reff 2 :
Siapkan fisikmu siapkan mentalmu
Bukalah dalam rohanimu
Panjatkan doamu Allah ya Tuhanku
Berikan kekuatan padaku
2x
0

SEJARAH BERDIRINYA PERSILAT

Unknown


SEJARAH BERDIRINYA

“PERSEKUTUAN PENCAK SILAT”
PERSILAT

PERSILAT, akronim dari Persekutuan Pencak Silat Antarabangsa, yang didirikan di Jakarta pada tanggal 11 Maret 1980, adalah satu-satunya organisasi internasional Pencak Silat di dunia.

Bapak-Bapak pendiri PERSILAT, yakni mereka yang terlibat secara langsung dalam kegiatan menggagas, memprakarsai, memikirkan, membahas dan mewujudkan hal-hal yang berhubungan dengan pendirian PERSILAT, terdiri dari 13 orang tokoh yang berasal dari Indonesia (IPSI), Singapura (PERSISI) dan Malaysia (Kementerian Kebudayaan, Belia dan Sukan). Mereka adalah:

1. Tjokropranolo (Indonesia) 2. Eddie M. Nalapraya (Indonesia) 3. Junaedi (Indonesia) 4. Yanuarno (Indonesia) 5. Suhari Sapari (Indonesia) 6. Haryadi Mawardi (Indonesia) 7. Hisbullah Rachman (Indonesia) 8. Harsoyo (Indonesia) 9. Oyong Karmayudha (Indonesia) 10. Yacub Mohammad (Singapura) 11. Johari Urief (Singapura) 12. Rahman Hasan (Malaysia) 13. Zainal Abidin (Malaysia)

Sejak saat didirikannya (1980) sampai tahun 1983, PERSILAT dikelola secara kolektif oleh sebuah Presidium yang terdiri dari 7 anggota. Eddie M. Nalapraya ditetapkan sebagai Ketua Presidium. Tugas Presidium adalah antara lain menyelenggarakan Kongres PERSILAT. Kongres PESILAT yang pertama diselenggarakan oleh Presidium pada tahun 1983 di Kuala Lumpur.
Asas PERSILAT adalah persaudaraan, kekeluargaan, persatuan dan menghormati satu sama lain serta tidak membeda-bedakan kebangsaan dan agama. PER-SILAT adalah organisasi non-politik.

Visi PERSILAT adalah menjadikan Pencak Silat sebagai cabang olahraga yang menarik dan diminati di seluruh dunia.

Misi PERSILAT adalah memperjuangkan Pencak Silat untuk dapat dipertandingkan pada tingkat SEA Games, Asian Games, Commonwealth Games dan Olimpiade.

Tujuan PERSILAT adalah :


1. Menggali, memelihara, melestarikan, mengembangkan dan memasyara-katkan Pencak Silat beserta nilai-nilainya ke seluruh dunia, sebagai warisan budaya Nusantara bernilai tinggi, yang mempunyai aspek mental-spiritual, beladiri, seni dan olahraga sebagai satu kesatuan.
2. Membina, mengembangkan, mempersatukan dan menyelaraskan berbagai kegiatan di antara organisasi Pencak Silat di berbagai negara.
3. Menjadikan Pencak Silat sebagai sarana untuk membina pribadi utuh yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berjiwa kesatria, jujur dan adil serta rendah hati dan bertanggungjawab dalam mewujudkan persaudaraan, kekeluargaan, kerukunan, persatuan dan persahabatan di antara bangsa-bangsa serta perdamaian dunia yang dinamis, adil, beradab dan abadi.
4. Memelihara dan menghormati kepentingan masing-masing anggota PERSILAT.

Pada dasarnya, setiap organisasi nasional Pencak Silat, baik yang telah maupun yang belum diakui oleh badan nasional yang berwenang, dapat menjadi anggota PERSILAT, bahkan organisasi Pencak Silat yang belum berkualifikasi sebagai organisasi nasional, dapat menjadi anggota PERSILAT apabila ia dipandang layak mewakili negaranya.

PERSILAT mempunyai 4 tingkat keanggotaan, yakni : anggota pendiri, anggota bersekutu, anggota bergabung dan anggota muda.

Anggota pendiri terdiri dari organisasi nasional Pencak Silat yang berada di 4 negara pendiri PERSILAT, yakni : Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI), Perseku-tuan Silat Kebangsaan Malaysia (PESAKA), Persekutuan Silat Singapura (PERSISI) dan Persekutuan Silat Kebangsaan Brunei Darussalam (PERSIB).

Anggota bersekutu PERSILAT terdiri dari organisasi-organisasi nasional Pencak Silat resmi. Anggota bergabung PERSILAT terdiri dari organisasi-organisasi nasional Pencak Silat belum resmi. Anggota muda PERSILAT terdiri dari organisasi-organisasi Pencak Silat.

Sampai pertengahan tahun 2006, Pencak Silat telah menyebar di 28 negara and telah diwadahi dalam organisasi-organisasi Pencak Silat, yakni di :

1. Indonesia (Ikatan Pencak Silat Indonesia / IPSI / Indonesian Pencak Silat Association).

2. Singapura (Persekutuan Silat Singapura / PERSISI / Singaporian Silat Federation).

3. Malaysia (Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia / PESAKA / National Silat Federation of Malaysia).

4. Brunei Darussalam (Persekutuan Silat Kebangsaan Brunei Darussalan / PERSIB / National Silat Federation of Brunei Darussalam).

5. Thailand (Pencak Silat of Thailand / PSAT).

6. Vietnam (Ikatan Pencak Silat Vietnam / ISAVIE).

7. Filipina (Philippines Pencak Silat Association / Philsilat).

8. Myanmar (Myanmar Pencak Silat Association / MPSA).

9. Laos (Pencak Silat of Laos / PSL).

10. Australia Barat (Western Australia Pencak Silat Association / WASPA).

11. Nederland (Nederlandse Pencak Silat Bond / NPSB).

12. Jepang (Japan Pencak Silat Association / JAPSA).

13. Spanyol (Federation Espanola Pencak Silat / FEPS / Pencak Silat Spanish Federation).

14. Austria (Pencak Silat Verband Oesterreichs / PSVO / Pencak Silat Association of Austria).

15. Suriname ( Suriname Pencak Silat Association / SPSA).

16. Inggris ( Pencak Silat Federation of The United Kingdom / PSFUK).

17. Belgia (Pencak Silat Union of Belgium / PSUB).

18. Jerman (Pencak Silat Union Deutschland / PSUD / Pencak Silat Union of Germany).

19. Perancis (Association France Pencak Silat / AFPS / Pencak Silat Association of France).

20. Swis (Pencak Silat Switzerland / PSS).

21. Turki (Turkish National Pencak Silat Association / TNPSA). 22. Kanada (Persekutuan Kanada Silat / PERKASA).

23. Palestina (Palestine Association of Seni Silat / PASS).

24. Yaman (Yemen Pencak Silat Federation / YPSF).

25. Nepal (Nepal Silat Association /NSA).

26. Rusia (Russian Pencak Silat Federation / RPSF).

27. India (Indian Pencak Silat Association / IPSA).

28. Italia (Federazione Italiana Pencak Silat / FIPS / Pencak Silat Federation of Italy).

Organisasi-organisasi Pencak Silat tersebut telah diakui, diterima dan ditetapkan sebagai anggota PERSILAT.

Tingkat kepengurusan PERSILAT terdiri dari Pengurus Federasi Pusat yang dipilih dan ditetapkan oleh dan dari anggota pendiri PERSILAT dalam Kongres PERSILAT dan 5 Pengurus Federasi Regional untuk region Asia, Eropa, Amerika, Pasifik dan Afrika, yang masing-masing dipilih dan diangkat oleh dan dari anggota region yang bersang-kutan dalam Sidang Pleno Regional. Masa bakti Pengurus Federasi Pusat adalah 4 tahun dan masa bakti Pengurus Federasi Regional adalah 3 tahun.
Lembaga tertinggi bagi PERSI-LAT dan semua anggotanya adalah Kongres atau Sidang Umum PERSILAT yang dilaksanakan 4 tahun sekali di tempat yang ditetapkan oleh Kongres PERSILAT sebelumnya. Peserta kongres ini adalah wakil-wakil Pengurus Pusat, anggota pendiri, Pengurus Kawasan, anggota bersekutu, anggota bergabung dan anggota muda.

Kode etik manusia Pencak Silat di seluruh dunia, yang disebut pesilat, adalah “Ikrar Pesilat”, yang berarti pernyataan janji manusia Pencak Silat kepada dirinya sendiri. “Ikrar Pesilat” terdiri dari 5 butir janji, yang naskah lengkapnya adalah sebagai berikut :


1. Pesilat adalah pribadi yang berbudi pekerti luhur.
2. Pesilat adalah insan yang menghormati sesamanya serta mencintai persaha-batan dan perdamaian.
3. Pesilat adalah insan yang selalu berpikir dan bertindak positif, kreatif dan dinamis.
4. Pesilat adalah kesatria yang menegakkan kebenaran, kejujuran dan keadilan serta senantiasa tahan uji dalam mengha-dapi godaan dan cobaan.
5. Pesilat adalah kesatria yang senantiasa mempertanggungjawabkan kata-kata dan perbuatannya.

Lambang PERSILAT dan penjelasannya disusun bersama oleh : Zahari (PERSISI), Oyong Karmayudha (IPSI) dan Zainal Abidin (PESAKA). Lambang tersebut disahkan oleh Kongres pertama PERSILAT tahun 1985. Setelah PERSIB ditetapkan sebagai Anggota Pendiri PERSILAT, lambang PERSILAT tersebut dilengkapi dengan gambar padi.

Sejak Kongres PERSILAT pertama yang diadakan di Kuala Lumpur, Malaysia, pada tahun 1983 sampai Kongres PERSILAT yang ke-7 pada bulan Desember 2005 in Singapura, Eddie M. Nalapraya selalu dipilih dan ditetapkan kembali sebagai Presiden PERSILAT.
Susunan personalia Pengurus Pusat PERSILAT periode 2004-2008 adalah sebagai berikut :
1. PATRON (Rosano Barack) 2. PRESIDENT (Eddie M. Nalapraya) 3. EXECUTIVE CHAIRMAN (Rachmat Gobel) 4. DEPUTY EXECUTIVE CHAIRMAN (Rustadi Efendi) 5. SECRETARY GENERAL (Haryadi Anwar)
0

Susunan pimpinan pusat Tapak Suci

Unknown

Muktamar ke-13 Perguruan Seni Beladiri Indonesia TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH yang dilangsukan pada tanggal 17 s.d 20 Jumadil Tsaniyah 1427 H, bertepatan dengan tanggal 13 s.d 16 Juli 2006, di Jakarta, telah menetapkan H.Muchdi Purwopranjono sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Perguruan Seni Beladiri Indonesia TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH periode 2006-2011, dengan susunan lengkap sebagai berikut:

logo.gif


SUSUNAN PIMPINAN PUSAT
PERGURUAN SENI BELADIRI INDONESIA
TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH
PERIODE 2006-2011

Penasehat
H.M. Muchlas Abror, PUa
Prof. DR. H.Zamroni, MSc., PUa
Prof. DR. Jumhan Pida, M.Pd., PMdy

Ketua Umum
H. Muchdi Purwopranjono, PBr.

Wakil Ketua Umum
H.M. Rossil B. Saleh, MBA., PUa.

Ketua Dewan Guru
Ismail Navianto, SH., PBr.

Anggota Dewan Guru
Ahmad Dja’far, S.Ag., PBr
H. Haryadi Mawardi, PBr.
Nizam Firdausi, PBr.
Asfandi Hasya, PBr.
M. Tosan Adenan, PBr.
H. Abdullah, BA, PUa.
Alvandi Saleh, PUa.
H.M. Syarif, SE.

Ketua Dewan Pendekar (Departemen Pembinaan dan Pendidikan)
H. Soedjono RS., PBr.

Ketua I (Departemen Pembinaan Prestasi)

Drs. H. Arifuddin Pangka, PBr.

Ketua II (Departemen Pembinaan Organisasi dan Kader)

H.M. Ramli Haba, SH.,MH., PKa.

Ketua III (Departemen Pendayagunaan Sumber Daya)

Prof. DR. Ir. Kusmawan M.Sc., MBA., BBA., PMa.

Ketua IV (Departemen Penelitian dan Pengembangan)
Drs. H. Muhajir Effendi, M.Ap., PMa.

Ketua V (Departemen Hubungan Masyarakat)
Drs. H. Hisbullah Rahman, PBr.

Sekretaris Umum
H. Muhtadi, S.Pd., PUa.

Sekretaris
M. Arri Rusdiyantara, ST., PMa.
Ir. H. Haiban Hadjid, PMa.

Bendahara Umum
H.M. Shiddiq SP., PUa.

Bendahara
H. Dedet Sulaiman, RO,. PUa.

Bidang Kependekaran & Anggota
M. Barie Hadjir Roslin, PBr

Ir. Arief Purwanto, PMa


Bidang Pembinaan Keilmuan
Achmadi A. Nardju, SH, PUa

drh. Heru Isnawan, PMdy

Bidang Pembinaan Fisik & Mental
dr. H.M. Noerhadi, M.Kes, PUa

Drs. M. Ibban Badawi, PUa

Bidang Pembinaan Anggota
Indri Tri Suryanta, PUa

Drs. M. Chawari, PMa


Bidang Pembinaan Prestasi
H.A Fanan Hasanuddin, BA, PUa

Drs. M. Mahfud, PMdy

Bidang Pembinaan Kepelatihan
Ahmad Arif, SE, PKa

Indro Catur Haryono, PMa

Bidang Pembinaan Wasit Juri
Tenis Prasetyo, PUa

Sofa Aqli, S.Pd, PMdy


Bidang Pembinaan KOSEGU
Drs. Fachruddin, PBr

Drs. Hari Purnomo, PMa

Bidang Pembinaan Organisasi Dalam & Luar Negeri
H. Muslimin Mawi, SE, PKa

Drs. Chairul Muriman, PMdy

Bidang Pembinaan Al Islam dan Ke-Muhammadiyah-an
dr. H.. Fauzi AR, PUa

Letkol.Inf. (Purn) M. Afnan Zamhari, PUa


Bidang Pendayagunaan Sumber Daya
Ir. H. Suroto, PKa

Rohib Winastuan, B.Sc, PKa

Bidang Pendayagunaan Usaha
Ir.H. Rosyid Hidayat, PKa

Mulani MK, PUa

Bidang Pendayagunaan Disiplin & Hukum
H. Nukman Muhammad, SH, MH., PUa

Mulfahri Harahap,SH., PMa


Bidang Penelitian & Pengembangan Atlit
DR. Ir. M. Sasmito Jati, M.Sc., PMdy

dr. Thontowi Djauhari, NS, M.Kes., PMa

Zakaria, P.Si

Bintal Yudhana, PMdy

Bidang Penelitian & Pengembangan Pelatih

Drs. Robby Purnomo

Drs. Muhammad Taufik, S.Ag., PMdy

dr. Tomi

M. Ali Imron, S.Pd.

Bidang Penelitian & Pengembangan Wasit Juri
Drs. Sukarno, M.Si., PUa

Kol. Mahmud Dimyati, PKa

Drs. Kusmadiyono, PMdy

Bidang Informasi

Ir. M. Iqbal Rasyid, PMdy

Fitri Gayo

Bidang Komunikasi & Penerbitan

Drs. Dody Rudianto, MM., PUa

M. Suryadi., PUa

Bidang Promosi

H.M. Firdaus Akram, SE., PUa

Anggota Pleno

H.A. Rahim, PBr
Drs. Wan Abubakar, MS., M.Si., PKa
Ir. Nazmi AL, PKa
Drs. H. Rudjito, PUa
Drs. H. Achmad Rubaie, MH
H. Rustam Effendi, SE., PKa
H. Darmadi, S.Pd., PUa
H. Muchlis, PMdy
Handoko Sudrisman, SH., PKa
Dr.Ir. Chablullah Wibisono, MM., PUa
*****

rssfeed
Email Drucken Favoriten Twitter Facebook Myspace Digg aol blogger google Yahoo
0

pra & pasca sejarah tapak suci

Unknown Rabu, 20 April 2011
PRA SEJARAH TAPAK SUCI

Disuatu tempat di Banjarnegara didalam pondok pesantren K.H.Syuhada lahirlah seorang putra yang bernama Ibrahim,pada tahun 1872.Dalam masa pertumbuhannya sebagai seorang pemuda,ia mempunyai kegemaran berkelahi.Untuk mendidik dan membina pemuda Ibrahim ,K.H. Syuhada mengurungnya dalam “kandang ayam”,berbulan-bulan untuk mendalami agama Islam.

Pemuda Ibrahim menjadi seorang pendekar dan ulama yang berkemampuan ilmu beladiri dan agama.Sebagai putera Indonesia,Ibrahim yang memiliki kemampuan Khonto (sebutan pencak silat pada saat itu) dhohir dan batin/inti untuk melawan kompeni Belanda..

Pada suatu saat terjadilah perkelahian bentrokan besar-besaran dengan kompeni Belanda dalam suatu pertunjukan walang dirumah seorang cina yang bernama Djin Sang.Dengan Kemampuan Pencak silat intinya,Ibrahim dapat meloloskan diri dari tangkapan kompeni Belanda.Sejak saat itu Ibrahim menjadi buronan Kompeni Belanda.Ibrahim Bersembunyi dirumah K.H. Ali (Pencetus Binorong).Didalam persembunyiannya ini Ibrahim menikah dengan putri K.H. Ali dan mendirikan Pondok Pesantren Binorong.Pondok Pesantren berkembang pesat diantara santri-satri tersebut. :

· Achyat adik misan Ibrahim

· M. yasin adik kandung Ibrahim

· Soedirman

Setelah naik haji, Ibrahim berganti nama menjadi K.H. Busyro Syuhada.Terdengarlah oleh kompeni belanda bahwa Ibrahim sekarang berganti nama menjadi K.H. Busyro Syuhada yang sekarang berada di pondok pesantren Binorong.Kompeni Belanda mengadakan pengejaran ke pesantren Binorong

Tersebut,selama pengejaran kompeni Belanda sampai ke Singapur.Pada saat di Singapur K.H.Busyro Syuhada Belajar Khonto pada orang Cina.Setelah kembali dari Singapur,K.H.Busyro Syuhada tidak langsung ke Binorong,tetapi bermukim dulu di Tasikmalaya di rumah H. Badruddin dan H. Thoha untuk memperdalam ilmu pencak silat.

Tersebutlah bahwa Achyat ,setelah naik haji berganti nama menjadi K.H. Burhan yang tumbuh menjadi seorang pendekar yang mumpuni,yang mempunyai kemampuan pencak silat dhohir yang lebih tangguh daripada gurunya.Sedang kemampuan pencak silat batin/inti seimbang dengan gurunya.

K.H. Burhan adalah anak dari K.H. Hasbi teman dekat K.H. Ahmad Dahlan. K.H. Hasbi –lah yang mendirikan Muhammadiyah di Banjarnegara pada tahun 1929.

Tersebutlah M.Yasin yang selanjutnya berganti nama menjadi K.H. Abu Amar Syuhada.Ia adalah seorang pendekar yang memiliki kemampuan pencak silat batin/inti yang sangat kuat,disamping kemapuan pencak silat dhohir-nya mempunyai keampuhan didalam permainan kaki yang banyak menyulitkan lawan-lawannya disamping pukulan kepala.


Tersebutlah Sudirman berkembang menjadi pendekar yang mumpuni dan membaktikan hidupnya di angkatan bersenjata Republik Indonesia,meskipun sudah menjadi Panglima Besar Soedirman tetap selalu dating ke Pondok Pesantren Binorong untuk menjalani pembinaan.


Pada tahun 1921 dalam Konferensi Pemuda Muhammadiyah di Yogyakarta,bertemualah K.H. Busyro Syuhada dengan dua kakak beradik Ahmad Dimyati dan Muhammad Wahib.Dengan didahului adu kaweruh antara M. Wahib dan M.Burhan,kemudian A.Dimyati dan M Wahib mengangkat K.H. Busyro Syuhada Sebagai Guru.Dengan bakat besar dan ketekunan A.Dimyati dan M Wahib dalam waktu Sembilan (9) Bulan dapat mewarisi ilmu K.H.Busyro Syuhada.Menelusuri jejak gurunya A.Dimyati Mengembara ke Barat yaitu Ke cikalong Cimande sehingga tercatat sebagai muraid angkatan ke-7.Sedangkan M. Wahib mengembara ke timur yaitu kedaerah-daerah pencak silat sampai ke Madura untuk menjalani adu kaweruh (uji ilmu).Pewaris ilmu aliran Banjaran,mewarisi juga sifat-sifat gurunya.

M.Wahib bersikap keras,tidak kenal kompromi,suka adu kaweruh sama halnya dengan K.H.Busyro Syuhada.Untuk itu sangat menonjol namanya M wahib yang kemana-mana selalu mencari lawan untuk adu Kaweruh.Sedang A.Dimyati yang banyak dikatakan ilmu nya lebih tangguh daripada adiknya,tetapi karena Pendiam dan tertutup maka tidak kejadian-kejadian yang dialami.Sebagaimana M Burhan mempunyai sifat dan pembawaan yang sama dengan A. Dimyati.


Pada Suatu pertandingan sepak bola antara Ps. Hisbul Wathon melawan Ps. Cahaya Kwitang (Club Belanda),diawali dengan perkelahian antar pemain,M Wahib masuk lapangan untuk ikut berkelahi.Akibatnya didatangkan serdadu-serdadu Belanda dari Benteng Vredeburg,.

Kemudian atas kejadian kesimpatisan para pendekar kraton atas kemampuan dari K.H.Busyro Syuhada tersebut maka K.H.Busyro Syuhada diangkat menjadi Guru di Kraton Yogyakarta,bahkan Kraton Surakarta mengirim seorang keturunan Belanda yang bernama Van Son untuk menjadi murid K.H. Busyro Syuhada.Maka praktis Pesantren Binorong berpindah Ke Kauman mengingat K.H. Busyro Syuhada dan K.H. Burhan ada di Kauman.

Untuk meredakan kekerasan di Kauman maka M wahib dibawa oleh pamannya yaitu K.H. Mochtar (Hakim Islam Tinggi Di Batavia)yang merupakan Pembina HW di Batavia.Bagaimana M Wahib dibatavia ia selalu mencari lawan untuk adu kaweruh.Setelah Dua tahun di Batavia akhirnya M Wahib Kembali ke Kauman.


Mengingat Banyaknya aliran pencak silat di Kauman Seperti,Karomah,Asmaul Husna,Mujarobbat dan Kejawen,disamping aliran Banjaran yang berintikan ilmu dhohir dan batin/inti.Maka banyak terjadi benturan-benturan dalam berebut murid.Kampung Kauman pusat kegiatan Muhammadiyah sebagai gerakan pembaharu Islam kembali ke Al Quran dan As Sunnah,maka keberadaan aliran-aliran tersebut banyak menemui kesulitan.

Aliran Pencak Silat Banjaran yang pada awalnya dikembangkan melalui pesantren Binorong maka atas restu Pendekar Besar K.H. Busyro Syuhada,Pendekar Besar M Wahib diizinkan untuk membuka perguruan dan menerima murid.Maka pada tahun 1925 dibukalah Perguruan Cikauman.

PERGURUAN CIKAUMAN

Walaupun bernama Perguruan Cikauman namun bukan berarti ia meninggalkan Aliran Banjaran,ilmu pencak silatnya tetap beraliran Banjaran yang dikembangkan menurut kemampuan pendekar-pendekarnya.Perguruan Cikauman dipimpin langsung oleh pendekar besar M Wahib dan pendekar besar A.Dimyati.

perguruan Cikauman melandasi diri secara tegas bahwa perguruan Cikauman telah meninggalkan ilmu pencak silat yang mengandung kesesatan dan Syirik.Pelajaran pendidikan diberikan secara methodis,dinamis dan rasional dalam bentuk :

· 15 Jurus

· 8 Kembangan,dan

· Ke-Tauhidan

Dengan berdirinya perguruan Cikauman maka perguruan-perguruan lain menjadi pudar,karena banyak murid yang masuk ke perguruan Cikauman.Tercatat sebagai murid Angkatan Pertama adalah M. Djuraimi (Semula dari aliran lain yang bahu membahu dengan Perguruan Cikauman).Perguruan Cikauman miliki peraturan bahwa murid yang telah selesai menjalani pendidikan dan mampu mengembangkan ilmu pencak silat diberi kuasa untuk menerima murid.

Untuk Angkatan Ke-2 yang dinyatakan lulus dan layak dam memiliki kemampuan ilmu pencak silat adalah M. Syamsuddin ( Laisi ) yang juga seorang macan bola dari HW dan PSIM. M.Syamsuddin memiliki kemampuan jurus-jurus andalan seperti Katak ,Lembu jantan dan terkaman harimau lapar.Kemudian M Syamsuddin diangkat menjadi pembantu Utama dan diizinkan untuk menerima murid,selanjutnya mendirikan Perguruan Seranoman.

PERGURUAN SERANOMAN


Perguruan Cikauman membuat peraturan bahwa tidak akan menerima murid langsung melainkan melalui Perguruan Seranoman.Jika murid tersebut dinyatakan lulus di perguruan seranoman maka perguruan Cikauman setelah itu menerimanya sebagai murid.

Pada tahun 1930 datang orang Cina yang bernama Yap Kie San,beberapa lama ia bermukim di kauman untuk bertukar ilmu..Terakhir terjadilah pertarungan yang dasyat antara M. Wahib dengan Yap Kie San,sampai-sampai rumah M Wahib Roboh.Berpindahlah Yap Kie San Ke Utara kampung Kauman,disana ia menikah dengan orang pribumi dan menetap disana.Kelak kemudian anak Murid Pendekar Yap Kie San Mendirikan Perguruan Silat Besar di Indonesia.

Hasil Pembinaan dan didikan Perguruan Seranoman melahirkan seorang pendekar muda Moh. Zahid dan tercatat sebagai Angkatan ke-3.Ia berhasil mengembangkan pencak silat yang berintiksn kecepatan,kegesitan dan ketajaman gerak.Karena Usia yang terlalu muda dan tidak panjang usia,beliau meninggal pada tahun 1948,maka tidak sempat untuk mendirikan perguruan namun sempat melahirkan murid yaitu Moh. Barie Irsyad.

Bertambahnya waktu terus berjalan Ditengan kiprahnya pewaris-pewaris aliran Banjaran Meninggallah K.H. Busyro Syuhada pada Bulan Ramadhan 1942 setelah 6 bulan Indonesia dibawah cengkaraman Jepang.

Pada Tahun 1943 datanglah seorang perwira Tentara Jepang Makino ke perguruan Cikauman,menunjukkan jenis beladiri Jepang.Sempat beberapa lama berada di Kauman untuk bertukar ilmu beladiri sampai akhirnya menjadi Muslim dan berganti nama menjadi Omar Makino.

Pada Bulan Ramadhan 1948 K.H. Burhan Meninggal dunia ,dan pada saat itu pula 20 orang putera perguruan Cikauman Gugur sebagai Pahlawan Pejuang Kemerdekaan dalam pertempuran dengan tentara Belanda di sebelah Barat kota Yogyakarta..

Setelah itu kondisi dan situasi perguruan menjadi tercerai berai,banyak para pendekar lesu untuk membina pencak silat.Moh Barie Irsyad Sebagai murid angkatan ke-6,yang telah dinyatakan lulus melalui penempaan oleh M. Zahid,M. Syamsuddin,M. Wahib dan A. Dimyati. Bersama-sama dengan Pemuda Muhammadiyah mengadakan kegiatan pencak silat dengan mendirikan Perguruan Kasegu.

PERGURUAN KASEGU

Perguruan tersebut mngambil nama dari senjata khas yang ciptakan oleh Moh Barie Irsyad yang berlafal “Muhammad”.Gerakan –gerakan perguruan Kasegu lebih dikenal dengan sebutan “ Badai Selatan “ ,mengingat perguruan Kasegu dan Murid – muridnya berada di Kauman Bagian Selatan.

Pada hari jumat,25 mei 1951 terjadilah pertarungan yang dasyat antara Moh Barie Irsyad (Perguruan Kasegu) dengan para Pendekar dari perguruan yang menganut ilmu hitam.Puncaknya adalah tantangan adu kaweruh melawan aliran hitam dengan taruhan siapa yang kalah harus pergi (terusir) dari Kauman. Di bawah kesaksian Pemuda Muhammadiyah ranting Kauman, pada suatu malam — tepatnya tengah malam, bertempat di pelataran Mesjid Gede Kauman, Yogyakarta, berlangsunglah pertarungan tersebut. Atas izin Allah SWT, seluruh murid menyaksikan bahwa yang bathil tidak akan dapat mengalahkan yang haq. Moh. Barie Irsyad berhasil melumpuhkan ilmu sihir dari aliran dan akhirnya berdasarkan perjanjian sebelumnya bahwa yang kalah akan meninggalkan kauman.

Selanjutnya, dalam angkatan ketujuh ini tercatat antara lain:

· Murid Cikauman (murid langsung Pendekar M. Wahib): Achmad Djakfar, Moh.Dalhar Suwardi, M.Slamet.

· Murid Seranoman (murid langsung Pendekar M. Syamsuddin): M.Zundar Wiesman dan Anis Susanto.

· Murid Kasegu (murid langsung Pendekar Moh.Barie Irsyad): Irfan Hadjam, M.Djakfal Kusuma,M. Sobri Ahmad, dan M. Rustam Djundab.

· Murid angkatan ketujuh ini mulai berlatih di tahun 1957, biasanya empat kali seminggu mulai pukul delapan (ba’da Isya) sampai mendekati Shubuh.

LAHIRNYA TAPAK SUCI

Atas desakan murid-murid kepada Pendekar Moh. Barie Irsyad, muncullah gagasan untuk mendirikan satu perguruan yang mengabungkan perguruan yang sejalur (Cikauman, Seranoman dan Kasegu). Namun untuk itu mestilah mendapat dukungan. Atas izin Allah SWT, Pendekar Besar M. Wahib dan para sesepuh aliran pun akhirnya memberikan restunya. Itupun setelah melalui pembuktian-pembuktian keilmuan yang diselenggarakan berkali-kali, dengan pengertian bahwa kelahiran perguruan yang baru kelak bukanlah merupakan suatu aliran yang baru melainkan tetap berakar dari aliran Cikauman (Banjaran-Kauman).

Pendekar Besar H.M. Barie Irsjad dan beberapa ulama serta aktifis Muhammadiyah pun mendukung pendirian perguruan yang dinanti-nantikan ini dengan harapan kelak perguruan pencak yang terorganisir ini dapat menjadi wadah pengkaderan dan wadah silaturahim para ahli pencak di lingkungan Muhammadiyah.

Berbagai perangkat organisasi pun telah disiapkan, antara lain:

Nama Perguruan dirumuskan dengan mengambil dasar dari ajaran Perguruan Kauman, maka ditetapkan nama TAPAK SUCI.
Tata tertib upacara disusun oleh Moh. Barie Irsyad.
Doa dan Ikrar disusun oleh H. Djarnawi Hadikusuma.
Lambang Perguruan diciptakan oleh M. Fahmie Ishom.
Lambang Anggota diciptakan oleh Suharto Sujak.
Lambang Tim Inti Kosegu dibuat oleh Ajib Hamzah.
Bentuk dan warna pakaian ditentukan oleh M. Zundar Wiesman dan Anis Susanto.

Kemudian, atas izin dan restu Allah SWT telah menjadi suatu kenyataan sejarah bahwa, Pada awal sejarah berdirinya Tapak Suci tepatnya pada malam Jum'at 10 Rabiul Awwal 1383 H/31 Juli 1963 pukul 21.00 bertempat di Pesantren Aisyiyah, dideklarasikan Persatuan Pencak Silat Tapak Suci

TAPAK SUCI telah ditakdirkan untuk lahir dan berkembang di seluruh Nusantara dan kelak meluas ke mancanegara, untuk menjadi pelopor pengembangan pencak silat yang methodis dan dinamis. Semuanya ini berkat kebesaran jiwa para Pendekar pendahulu (sesepuh) yang mampu memandang jauh ke depan. Tapak Suci adalah amanat dari Pendekar-pendekar Cikauman (Kauman-Banjaran) kepada generasi penerus bangsa untuk dipelihara, dibina, dan dikembangkan dengan sebaik-baiknya.

Pada waktu lahirnya Tapak Suci, telah digariskan bahwa:

Tapak Suci berjiwa ajaran KH. Ahmad Dahlan
Keilmuan Tapak Suci bersifat Methodis dan Dinamis
Keilmuan Tapak Suci bersih dari syirik dan menyesatkan


PASCA KELAHIRAN


Tahun-tahun 1960-an kita ketahui bahwa gerakan komunis di Indonesia telah semakin menjadi-jadi di seluruh pelosok negeri. Mereka mengintimidasi kaum Muslim dan menggerogoti kesatuan Bangsa. Hal ini terjadi juga di Kauman. Tak sedikit anak-anak Kauman yang diganggu, sekalipun Kauman sudah menjadi perkampungan Muslim. Maka kehadiran Tapak Suci memberi rasa aman bagi kaum Muslim di situ. Masa-masa awal ini adalah masa-masa perlawanan terhadap gerakan Komunis yang terampil dalam mengintimidasi, menfitnah, dan merusak. Saat itu konsentrasi beladiri Tapak Suci secara otomatis diarahkan untuk menghadapi gerakan komunis. Syukurnya, gerakan melawan komunis inipun juga diikuti oleh kelompok-kelompok pemuda yang kemudian membentuk sel-sel (kelompok) tersendiri di kampung-kampung lain, seperti

· Benteng Melati di Kampung Kadipaten,

· Perkasa di Kampung Suronatan

· Perguruan Eka Sejati di Kampung Karangkajen, yang kelak dibentuk oleh M. Djuraimi seolah sebagai sel dari gerakan di Kauman.

Waktu itu pergaulan Tapak Suci memang tidak terbatas pada segelintir kelompok seprofesi atau se-persyarikatan (Muhammadiyah) saja. Insan Tapak Suci banyak pula yang aktif di organisasi kepemudaan lainnya, terutama memang ketika umat bersatu melawan komunis. Maka tak heran Tapak Suci yang “Putera Muhammadiyah” waktu itu banyak bergaul dengan HMI yang kerap disebut “anak Umat”. Oleh surat kabar PKI, Tapak Suci dikatakan sebagai onderbow dan tukang pukul HMI, dikarenakan Tapak Suci membina Korba HMI dan sering tampil dalam kegiatan HMI. Disebutkan pula dalam riwayat bahwa salah seorang pahlawan Ampera dari Yogyakarta, Aris Margono, adalah seorang anggota Tapak Suci dan aktif di HMI, yang kemudian gugur di Yogyakarta ketika memperjuangkan Amanat Penderitaan Rakyat.

Kiranya sepak terjang pemuda-pemuda Tapak Suci yang ikut menggalang kekuatan dalam melawan komunis, ternyata juga diharapkan kehadirannya di daerah-daerah lainnya. Terlebih jika daerah itu merupakan kampung umat Muhammadiyah, atau pun karena Tapak Suci dibawa oleh aktifis perguruan keluar daerah, sehingga permintaan untuk dibuka latihan TAPAK SUCI semakin meningkat. Maka hal inilah yang kelak mendorong lahirnya Tapak Suci di daerah-daerah. Seiring dengan itu masuklah beberapa ahli pencak yang berada di lingkungan Muhammadiyah ke dalam Tapak Suci. Hal ini tentu semakin menyemarakkan gegap gempita Tapak Suci dari sisi organisasi dan keilmuan. Perguruan Tapak Suci yang awalnya hanya di Yogyakarta akhirnya berkembang keluar Yogyakarta dan masuk ke daerah-daerah lainnya.

Setelah meletusnya pemberontakan G30 S/PKI, Tapak Suci kembali ke sarang dan berkonsetrasi kembali pada organisasi. Di tahun 1966 diselenggarakan Konferensi Nasional I TAPAK SUCI yang dihadiri oleh para utusan Perguruan Tapak Suci yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Pada saat itulah berhasil dirumuskan pemantapan organisasi secara nasional, dan Perguruan Tapak Suci dikembangkan lagi namanya menjadi Gerakan dan Lembaga Perguruan Seni Beladiri Indonesia TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH.

Sejak Konferensi Nasional I TAPAK SUCI ini mulai digunakan sebutan PENDEKAR. Pasca Konferensi Nasional I ini tingkat pendidikan di TAPAK SUCI adalah:

Siswa Satu, Siswa Dua, Siswa Tiga, Siswa Empat.
Asisten Pelatih, Pelatih Muda, Pelatih Kepala.
Pendekar.

Kepada asisten pelatih dilakukan ujian dengan mempertanggung jawabkan karya tulis disamping karya nyata, sebagai manifestasi dari tradisi “adu kaweruh” yang sudah dipelopori oleh para leluhur TAPAK SUCI. Tradisi Karya Tulis/Karya Nyata sampai sekarang masih berlaku sebagai prasyarat ujian kenaikan tingkat Kader dan Pendekar TAPAK SUCI.

Sesungguhnya sejak tahun 1964 secara de-facto TAPAK SUCI sudah menjadi gerakan Muhammadiyah. Banyak ulama dan pimpinan Muhammadiyah baik di Yogyakarta maupun di daerah-daerah menerima dan mendukung atau bahkan membutuhkan Tapak Suci. Selain itu puncak pimpinan Muhammadiyah seperti H. Djarnawi Hadikusuma duduk sebagai Penasehat, dan HR. Haiban Hadjid sebagai Ketua Umum Perguruan TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH. Namun barulah pada Sidang Tanwir Muhammadiyah di tahun 1967 yang diselenggarakan di Gedung Pesantren ‘Aisyiyah, Kauman, Yogyakarta, TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH ditetapkan secara resmi menjadi organisasi otonom ke-11 di lingkungan Muhammadiyah. Kala itu Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah adalah K.H. Ahmad Badawi, seorang pimpinan Muhammadiyah yang berwawasan luas dan bijaksana. KH.Ahmad Badawi memandang bahwa TAPAK SUCI sangat efektif sebagai tempat pembinaan Kader Muhammadiyah.

BERGABUNG DENGAN IPSI

Dalam masa perkembangannya Perguruan Tapak Suci telah merambah ke seluruh persada nusantara. Pada saat itu Perguruan Tapak Suci harus dapat memilih dengan tepat pada induk mana Perguruan Tapak Suci harus mengikatkan diri, mengingat pada waktu di Indonesia ada tiga organisasi yang menamakan diri sebagai induk Pencak Silat Indonesia.

1. PPSI yang digerakkan di Bandung,

2. IPSI yang digerakkan dari Jakarta

3. BAPENSI (Badan Pembina Pencak Silat Indonesia) yang digerakkan dari Jogjakarta,

yang masing-masing mencari kekuatan pendukung. Melalui Rapat Kerja Nasional yang dilaksanakan pada tanggal 19-20 April 1967 bertempat di Pekalongan, di samping memutuskan dan mengesahkan Anggaran Rumah Tangga, Perguruan Tapak Suci berketetapan hati memilih Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (sekarang Ikatan Pencak Silat Indonesia) sebagai induk organisasi. Untuk itu, Perguruan Tapak Suci mendaftarkan diri pada PB IPSI dan langsung diterima menjadi anggota Nasional dengan nama "Lembaga Perguruan Seni Beladiri Indonesia Tapak Suci". Pilihan Perguruan Tapak Suci dengan bergabung secara nasional kepada IPSI adalah tepat, pada Munas IPSI tahun 1968, Munas pertama di Era Orde Baru, Perguruan Tapak Suci diundang dan didudukkan sebagai Perguruan Historis. Perguruan yang ikut menunjang bagi tegak dan berdirinya PB IPSI yang pada waktu itu sedang dalam keadaan kritis, dan Tapak Suci adalah partner terpercaya IPSI dalam melakukan pembinaan prestasi.


Sumber :

1. “BUKU SEJARAH PERKEMBANGAN TAPAK SUCI”

2. Nur Hasan,TS Sulteng “Artikel Opini”
0

Materi dasar pendidikan pencak silat siswa tingkat tiga

Unknown

MATERI DASAR

PENDIDIKAN PENCAK SILAT

SISWA TINGKAT TIGA

I. JURUS

1. Jurus Rajawali

2. Jurus Lembu

3. Jurus Merpati

4. Jurus Harimau

II. PERMAINAN SENJATA

0

Materi dasar pendidikan pencak silat siswa tingkat dua

Unknown

MATERI DASAR

PENDIDIKAN PENCAK SILAT

SISWA TINGKAT DUA

I. JURUS

1. Jurus Katak

2. Jurus Mawar

3. Jurus Ikan terbang

4. Jurus Naga

II. PERMAINAN SENJATA

0

Materi dasar pendidikan pencak silat siswa tingkat satu

Unknown

MATERI DASAR

PENDIDIKAN PENCAK SILAT

SISWA TINGKAT SATU

I. JURUS DASAR.

1. Pagutan merpati

2. Bunga mawar mekar

3. Katak melempar tubuh

4. Rajawali mengibas sayap

5. Merpati mengibas sayap

6. Bunga mawar layu

7. Katak melempar tubuh

8. Merpati mengibas ekor

9. Tandukan Naga Jantan

10. Belitan tangkai mawar

11. Sabetan ikan terbang

12. Pagutan naga jantan

13. Sambaran merpati

14. Sambaran merpati

15. Bunga mawar mekar

16. Sambaran naga

17. Rajawali mengibas sayap

18. Merpati mengibas ekor

19. Bunga mawar layu

20. Benturan harimau

21. Benturan harimau

22. Harimau menggoyang ekor

23. Katak melempar tubuh

24. Bunga mawar mekar

25. Ikan terbang menerjang sarang

26. Ikan terbang menerjang sarang


II. TEKNIK PRAKTIS (Berpasangan)

Adalah satu cara untuk mendapatkan rangkuman yang serasi dan benar dari tata gerak kaki dan lontaran jurus dasar yang bertumpu pada kecepatan ,ketepatan dan kekuatan.

Teknik Praktis 1 : a. Pagutan merpati

b. Bunga mawar mekar

b. Katak melempar tubuh

a. Rajawali mengibas sayap

Teknik Praktis 2 : a. Merpati mengibas sayap

b. Bunga mawar layu

b. Katak melempar tubuh

a. Merpati mengibas ekor

Teknik Praktis 3 : a. Tandukan naga jantan

b. Belitan tangkai mawar

b. Sabetan ikan terbang

a. Perubahan Kuda-kuda

Teknik Praktis 4 : a. Pagutan naga jantan

b. Sambaran merpati

b. Sambaran merpati

a. Bunga mawar mekar

Teknik Praktis 5 : a. Sambaran naga

b. Rajawali mengibas sayap

b. Merpati mengibas ekor

a. Bunga mawar layu

Teknik Praktis 6 : a. Benturan harimau

b. Benturan harimau

b. Harimau menggoyang ekor

a. Tangkai tertiup angin

Teknik Praktis 7 : a. Katak melempar tubuh

b. Bunga mawar mekar

b. Ikan terbang menerjang sarang

a. Ikan terbang menerjang sarang

III. SIKAP AWAL

Setiap Sikap Awal Terdiri dari 2 sikap :

a. Sikap Kelit = Sikap menghadap

b. Sikap Slewah = Sikap menyamping

1. Bunga mawar menyongsong matahari

2. Sikap Mawar

3. Sikap Katak

4. Sikap Naga

5. Sikap Rajawali

6. Sikap Lembu

7. Sikap Merpati

8. Sikap Ikan terbang

9. Sikap Harimau

IV. POLA LANGKAH

1. Langkah Segi Tiga

2. Langkah Segi Empat

3. Langkah Paku-paku
0

materi dasar pendidikan pencak silat siswa tingkat dasar

Unknown

MATERI DASAR

PENDIDIKAN PENCAK SILAT

SISWA TINGKAT DASAR

I. TRADISI TAPAK SUCI

Adalah Suatu tatanan perguruan yang diwujudkan dalam tingkah laku dan amal perbuatan.

Adapun Tradisi tersebut diajarkan dalam bentuk :

1. Cara Memakai sabuk

2. Cara Berdiri

a. Cara berdiri siap

b. Cara berdiri bebas

3. Cara Hormat

4. Cara Duduk

4.1. Cara duduk siap

4.2. Cara duduk bebas

5. Upacara Pembukaan dan Penutupan

II. TATA GERAK KAKI

1. Kuda-kuda

1.1. Kuda-Kuda Dasar

1.1.1. Kuda-kuda Atas

1.1.2. Kuda-kuda Tengah

1.1.3. Kuda-kuda Bawah

1.2. Perubahan Kuda-Kuda

1.2.1 Kuda-kuda berat badan didepan

1.2.2 Kuda-kuda berat badan dibelakang

1.2.3 Kuda-kuda segaris menghadap

1.2.4 Kuda-kuda segaris kedepan

1.2.5 Kuda-kuda lipat

1.2.6 Kuda-kuda satu kaki

1.3. Cara Balik Hadap

1.3.1 Sikap balik 1

1.3.2 Sikap balik 2

1.3.3 Sikap balik 3

1.3.4 Sikap balik 4

1.3.5 Sikap balik 5

1.3.6 Sikap balik 6

1.4. Cara-cara Melangkah

1.4.1. Melangkah

1.4.2. Menggeser

1.4.3. Ingsut luar

1.4.4. Ingsut dalam

1.4.5. Menggeser Samping

1.4.6. Dedet

1.4.7. Lipat

1.4.8. Loncat

III. HINDARAN

1. Tangkai mawar tertiup angin

2. Harimau meliup diri

3. Harimau tidur

4. Rajawali Terbang

5. Merubah bentuk kuda-kuda

IV. JURUS DASAR.

1. Katak melempar tubuh

2. Bunga mawar mekar

3. Naga terbang

4. Rajawali mengibas sayap

5. Ikan terbang menjulang ke angkasa

6. Terkaman harimau lapar

7. Ikan terbang menggoyang sirip

8. Rajawali mengibas sayap

9. Harimau membuka jalan

10. Tandukan lembu jalan

11. Harimau menutup jalan

12. Bunga mawar mekar

V. TEKNIK PRAKTIS (Berpasangan)

Adalah satu cara untuk mendapatkan rangkuman yang serasi dan benar dari tata gerak kaki dan lontaran jurus dasar yang bertumpu pada kecepatan ,ketepatan dan kekuatan.

Teknik Praktis 1 : a. Katak melempar tubuh (kn)

b. Bunga Mawar mekar (kn)

Teknik Praktis 2 : a. Naga terbang (kn)

b. Rajawali mengibas sayap (kn)

Teknik Praktis 3 : a. Ikan terbang menjulang keangkasa (kn)

b. Terkaman harimau lapar (kn)

Teknik Praktis 4 : a. Ikan terbang menggoyang sirip (kn)

b. Rajawali mengibas sayap (kn)

Teknik Praktis 5 : a. Harimau membuka jalan (kn)

b. Tandukan lembu jantan (kn)

Teknik Praktis 6 : a. Harimau menutup jalan (kn)

b. Bunga Mawar mekar (kn)

Untuk barisan ( a ) selalu awalan Kuda-kuda kiri depan

Untuk barisan ( b ) : Teknik praktis 1 dan 3 Kuda-kuda kiri depan

Teknik praktis 2,4 s/d 6 Kuda-kuda kanan depan
 
Copyright 2010 TAPAK SUCI
Revive Red GUINEVER by Arbie Arrazi